Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Menteri Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan Mengatakan Labuan Bajo Punya Potensi Besar Ekonomi, dan Mengatakan Untuk Merawat Homestay di Labua Bajo

Labuan Bajo -  Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan menginginkan, agar seluruh homestay yang berada di Nusa Tenggara Timur (NTT) dirawat dengan baik, utamanya soal kebersihan. Sebab, itu adalah cara untuk memukau wisatawan supaya betah dan tinggal di homestay tersebut. Apalagi saat ini Gubernur NTT sendiri telah mengeluarkan kebijakan untuk tidak mengizinkan resort bintang tiga di bangun di daerahnya. Tentunya, ini menjadi kesempatan baik buat homestay di daerah tersebut untuk merebut pasar dan menciptakan peluang ekonomi. Homestay sendiri adalah sebuah bangunan rumah miik perorangan yang disewakan sebagai tempat penginapan bagi mereka yang membutuhkan. Adapun lama tinggal di sebuah homestay bisa sangat bervariasi, ada yang hanya 1 malam, 1 minggu ataupun 1 bulan. "Jadi homestay itu menjadi penting. Tapi, saya ingatkan homestay itu harus dirawat dengan baik karena itu bagian daripada revenue bapak jadi mesti disiplin. Anak istri harus biiki

Kemenko Maritim Minta Warga Tidak Alergi Soal Pulau Reklamasi

Jakarta -  Pembuatan daratan baru di wilayah pesisir atau yang biasa disebut reklamasi menjadi sorotan atau bahkan ditentang oleh berbagai pihak dalam prosesnya. Beberapa contoh proyek reklamasi yang saat ini terus disorot, yaitu reklamasi di Jakarta Utara dan reklamasi Teluk Benoa di Bali. Kendati demikian, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi (Marves), Safri Burhanuddin menjelaskan bahwa reklamasi bukan sesuatu yang merusak lingkungan. Menurutnya, reklamasi merupakan salah satu bagian dari transformasi pembangunan di kawasan laut. "Reklamasi itu tidak ada yang aneh, reklamasi itu bagian dari suatu pertumbuhan kota," katanya dalam webinar Perayaan Hari Laut Dunia dan Hari Segitiga Terumbu Karang Dunia, Rabu (9/6). Menurutnya, setiap proyek reklamasi itu telah melalui kajian Amdal atau dampak terhadap lingkungan. Sehingga dalam pembangunannya telah dilihat dari aspek lingkungan dan sosial. "(Yang jadi masalah) adalah money grubbing k